Kalau mendidik
diartikan sebagai memberi nasihat, petujnjuk, mendorong agar rajin belajar,
memberi motivasi, menjelaskan sesuatu atau ceramah, melarang prilaku yang tidak
baik, menganjurkan dan menguatkan perilaku yang baik, dan menilai apa yang
telah dipelajari anak, itu bisa dilakukan oleh semua orang. Dan tidak perlu
susah-susah membuat pendidik menjadi profesional
Mendidik adalah
membuatkan kesempatan dan menciptakan situasi yang kondusif agar anak-anak
sebagai subjek berkembang sendiri. Mendidik adalah suatu upaya membuat
anak-anak mau dan dapat belajar atas dorongan diri sendiri untuk mengembangkan
bakat, pribadi, dan potensi-potensi lainnya secara optimal. Berarti mendidik
memusatkan diri pada upaya pengembangan afeksi anak-anak, sesudah itu barulah
pada pengembangan kognisi dan keterampilannya. Berkembangnya afeksi positif
terhadap belajar, merupakan kunci keberhasilan belajar berikutnya, termasuk
keberhasilan dalam meraih prestasi kognisi dan keterampilan. Bila afeksi anak
sudah berkembang secara positif terhadap belajar, maka guru, dosen, orang tua,
maupun anggota masyarakat tidak perlu bersusah-susah membina mereka agar rajin
belajar. Apapun yang terjadi mereka akan belajar terus untuk mencapai
cita-cita. Inilah pengertian yang benar tentang mendidik. Melakukan pekerjaan
mendidik seperti ini tidaklah gampang. Hanya orang-orang yang sudah belajar
banyak tentang pendidikan dan sudah terlatih mampu melaksanakannya.
Sesudah paham
akan makna kata mendidik, lalu dikembangkan criteria keberhasilan mendidik.
Keberhasilan itu tidak ditentukan olah prestasi akademik peserta didik.
Prestasi akademik otomatis akan muncul manakala pendidikan berhasil. Lagipula
prestasi seperti itu akan benar-benar mencerminkan prestasi akademik mereka
masing-masing secara obyektif bukan karena mencontek atau cara-cara yang tidak
sah lainnya, sebab para peserta didik telah memiliki budaya belajar yang
positif. Kriteria keberhasilan mendidik tersebut adalah :
1. Memiliki
sikap suka belajar.
2. Tahu tentang
cara belajar.
3. Memiliki
rasa percaya diri.
4. Mencintai
prestasi tinggi.
5. Memiliki
etos kerja.
6. Produktif
dan kreatif.
7. Puas akan
sukses yang dicapai.
Hal lain yang
perlu diperkenalkan kepada calon guru untuk dipelajari, dipahami, dilatih, dan
dilaksanakan setelah bertugas di lapangan adalah sejumlah perilaku pendidik
dalam proses pendidikan yang bisa dipilih salah satu atau beberapa diantaranya
yang cocok dengan tujuan pendidikan setiap kali tatap muka. Perilaku-perilaku
pendidik yang dimaksud adalah :
1. Pendidik
bertindak sebagai mitra atau saudara tua peserta didik.
2. Melaksanakan
disiplin yang permisif, ialah memberi kebebasan bertindak asal semua peserta
didik aktif belajar.
3. Member
kebebasan kepada semua peserta didik untuk mengaktualisasi potensi mereka
masing-masing.
4.
Mengembangkan cita-cita riil para peserta didik atas dasar pemahaman mereka
tentang diri sendiri.
5. Melayani
pengembangan bakat setiap peserta didik.
6. Melakukan
dialog atau bertukar pikiran secara kritis dengan peserta didik.
7. Menghargai
agama dalam dunia modern yang penuh dengan rasionalitas. Hal-hal di luar rasio
manusia dibahas lewat agama.
8. Melakukan dialektika
nilai budaya lama dengan nilai-nilai budaya modern.
9. Mempelajari
dan ikut memecahkan masalah masyarakat, yang mencakup ekonomi, sosial, budaya,
dan geografis, termasuk aplikasi filsafat pancasila.
10.
Mengantisipasi perubahan lingkungan dan masyarakat pendidik atau bekerja sama
dengan para peserta didik.
11. Member
kesempatan kepada para peserta didik untuk berkreasi.
12.
Mempergunakan metode penemuan.
13.
Mempergunakan metode pemecahan masalah.
14.
Mempergunakan metode pembuktian.
15. Melaksanakan
metode eksperimentasi.
16.
Melaksanakan metode berproduksi barang-barang nyata yang mungkin bisa
dipasarkan.
17.
Memperhatikan dan membina perilaku nyata agar positif pada setiap peserta
didik.
0 komentar:
Komentar dan Saran Anda
Tinggalkan komentar dan saran anda mengenai artikel ini ...