Senyum-senyum: Jembatan yang
menghubungkan dua desa yang ada di kecamatan senyum-senyum yakni desa senag dan
desa kali yang panjangnya kurang, tidak dilebih-lebihkan dua belas meter
persegi jajar genjar ini ambruk. Namun tidak menyurutkan langkah warga dua desa
tersebut untuk beraktifitas dan melintas di jembatan tersebut. Bagi mereka
jembatan ambruk merupakan fenomena biasa di karenakan kalau jembatan tidak
ambruk maka tidak bisa melintas. Saat kami menanyakan seorang yang melintas di
jembatan tersebut “biasa tu kalau jembatan ambruk atuh akang, cobak kalau
berdiri gimana kita mau bisa lewat itu yang kami takutkan” ungkap Kesemsem
menjelaskan penomena yang terjadi pada jembatan itu.
Saat kami konfirmasi pemerintah
setempat melalui fia telepon Linglung Si Tua Tua menjelaskan kebiasaannya
terhadap peristiwa yang menimpa warga desa Senang dan kali tersebut “itu biasa,
warga juga udah terbiasa dengan hal itu, ya itu bagi kami tidak berlebihan lah,
ya cobak saja kita bayangkan kalau jembatan berdiri, kemungkinan yang terjadi
warga tidak bisa berkomunikasi, makanya jembatan tersebut dibangun dengan di
ambrukkan” ungkap Linglung Si Tua Tua kepada media rahmat (2/13). Pembangunan
jembatan yang menggunakan dana warga setempat atas hasil perkumpulan mandiri
antar kedua desa tersebut hingga kini masih saja ambruk dan dilintasi oleh
warga kedua desa untuk saling beriteraksi dan berkomunikasi. ”selamatya desa
senang dan kali atas infonya” ungkap buyung bocah kecil yang melintas di
jembatan tersebut sembari menutup berita hari esok. (Bambang Sutrisno)
0 komentar:
Komentar dan Saran Anda
Tinggalkan komentar dan saran anda mengenai artikel ini ...