Hanya sajak malam yang mampu kurangkai
Diasaat hati terguris pada kata hati
Bisikan cemara tak lagi kudengar
Kicauan camar seakan membisu
Ranting kering mulai runtuh
Pada hamparan pasir yang gersang
Sajak terakhirkupun aku lupa
Bagai mana aku bisa melukis
Sementara tinta pedih tak habis-habis
Mungkin tak seharusnya aku mengenal
Kalau kuharus menitiskan garam kepedihan
Dari balik retina kekaluan ini
Hanya senyuman terakhir yang ku ingat
Dari bibirmu yang penuh dusta itu
Darusalam, Rabu, Februari 12, 2014
by Bambang Sutrisno Art
0 komentar:
Komentar dan Saran Anda
Tinggalkan komentar dan saran anda mengenai artikel ini ...