2 malam 1 hari oleh Bambang Sutrisno

Rumput, dia bercerita. tentang kisah 2 malam 1 hari. Dia berkenalan dengan sari bunga yang indah, katanya dari alam maya ini, dia mulai menyapa sari itu, Aku lihat dia seperti ling-lung, Seperti berfikir bahwa itu di dunia kita Rumput, Dia bercerita dengan kepolosannya, tentang apa adanya dia. Aku lihat sih dia sangat senang, dia mampu tersenyum kembali, setelah sekian lama kuperhatikan dia murung. Aku tau Dia murung karna apa, Dia kumbang yang polos menurutku, tapi sayangnya dia tak memiliki seperti apa yang kumbang lain miliki. Dia merasa terasingkan. Nasip, si kumbang malang, tak ada sari yang mampu merekat padanya.

Dimalam pertama Dia bercerita dengan penuh candaan, namun Dia begitu serius menanggapinya. Hingga akhirnya Aku tau, Dia terpikat dengan sari bunga itu. Lucu kisah dia. Hingga tersusun sebuah puisi untuknya. Aku ingin tertawa mendengar Dia bercerita. Tapi aku tercengang, apa yang lucu padanya. Bukankah Dia seharusnya Bahagia sekarang. Dia baru saja menyapa sari itu, begitu cepatnya Dia terpikat. Ah konyol. Dia membuatku bingung. Tapi Dia meng ispirasiku menjadi orang yang bersukur, entah dari mana Aku bisa berfikir seperti itu tentang Dia. Oh, ia, Rumput, ini cerita Dia, saat itu Dia mulai bergurau dengan sari itu, tak begitu istimewa menurutku, tapi Aku tau, Dia benar-benar serius dengan sari itu, Aku bisa lihat dari binar matanya dan senyum lembut dari birnya. Dia sangat memuja sari itu, sepertinya dia tergila-gila.

Ah... Rumput, Aku tak mau bercerita tentang dia lagi. Aku tak sanggup melihatnya seperti itu. Biarlah.

Alam Maya, Maret, 9-10 2014 The End