Pengorbanan oleh Bambang Surisno

Demi dia aku rela mengganti nomorku
Agar aku mudah berkomunikasi dengannya
Yang selama ini tak pernah aku lakukan
Apakah itu bukan pengorbanan?

Demi dia aku rela menjadikannya selir dihatiku
Agar aku bisa selalu merindukannya
Membawa namanya dalam setiap langkahku
Apakah itu bukan pengorbanan?

Demi dia aku rela mengemis meminta maaf
Walau terkadang aku tak melakukan kesalahan
Agar tak ada kata perpisahan
Apakah itu bukan pengorbanan?

Demi dia aku bercerita dengan semua teman-temanku
Ku perkenalkan dengan mereka inilah kamu
Selir hatiku yang sangat aku rindukan
Apakah itu bukan pengorbanan?

Demi dia aku bercerita dengan kedua orang tuaku
Kaulah pilihanku dengan penuh suka cita
Dan mereka merestuinya
Apakah itu bukan pengorbanan?

Demi dia aku korbankan masa depanku
Untuk menemuinya di bulan april mop
Agar dia tau betapa seriusnya aku
Apakah itu bukan pengorbanan?

Demi dia aku berdoa disetiap sujudku
Agar kami dipersatukan
Seperti yang kami impikan
Apakah itu bukan pengorbanan?

Demi dia aku sampaikan niat baikku
Dengan penuh pertimbangan
Dan keyakinan dalam diri
Apakah itu bukan pengorbanan?

Demi dia kini aku menderita
Agar ia bisa merasa senang
Seperti yang ia inginkan
Apakah itu bukan pengorbanan?

Ah... aku tak tau seperti apa itu pengorbanan?
Yang aku tau kesetian dan ketulusan
Hanya itu yang aku tau
Karna aku hanyalah lelaki bodoh

Kini segala sesuatu yang telah ku rencanakan
Pupus sudah, hanya aku, Tuhan, dan kardus inilah
Yang menjadi saksi bisu kebahagiaanku yang lalu
Bingkisan hati yang tersisih

Kisahku berakhir tanpa aku mengerti
Tanpa sebab yang pasti
Tanpa, kata
Yang ada hanya tanda TANYA ???

Mungkin ini jalan yang telah di beriakan padaku
Sebagai pembelajaran dalam hidupku
Agar aku bisa lebih bersyukur
Dan bertawakal atas apa yang di takdirkan kepadaku

Ini bukan puisi, maupun sajak basi
Ini jeritan batin pada hati
Sebuah kekecewaan yang perih.
Seperti pesan... Sakit...

LSM-BNA Senin Maret 24 2014