Liuk merkelok menyusuri lembah lembah
Awanmu menjuntang memutih
Menyelimuti gunung-gunung yang menjulang
Hawamu sejuk mencekik tubuh-tubung
Dengan kain sarung yang tak lepas dari tubuh
Jaket tebal kau tusuk-tusuk pori-pori pemakainya
namun kau tetap ku kenang
ooohhh tanah kelahiranku Takengon
Kan ku kenang sepanjang waktuku
Keindahanmu dengan permainan Gegasak
Takkan pernah lekang oleh waktu
ooohhh tanah ku yang hijau
Takkan pernah lekang dalam ingatanku
Meski aku berpisah dari kejauhan
ooohhh Takengon
Jangan cemas akan nasipku
Aku pasti kembali dan mengabdi
untuk mu takengonku
Majulah Takengonku
Singkirkan baja-baja yang memagarimu
Buanglah duri-duri yang melukaimu
Bangkitlah Tanahku ... ... ... ... Takengon
Atefuawan, Agustus 19, 2013
0 komentar:
Komentar dan Saran Anda
Tinggalkan komentar dan saran anda mengenai artikel ini ...